Langsa - Untuk di negara beriklim tropis seperti Indonesia, AC mobil bisa dibilang cukup vital perannya. Di tengah suhu panas, AC mobil menjadi salah satu andalan ketika sedang berada di perjalanan. Agar bisa berfungsi maksimal, menyalakan AC di mobil rupanya perlu dilakukan dengan benar. Bahkan penyalaan AC yang benar rupanya cukup berpengaruh ke efisiensi bahan bakar. Tapi rupanya tak semua pengendara menyalakan AC mobil dengan benar. Padahal tujuannya mendinginkan kabin mobil, namun karena caranya yang salah justru membuat suhu di dalam malah tambah panas.
AC Mobil bisa bekerja lebih baik saat menyala ketika kita sedang berkendara. Itu karena semakin cepat mesin berputar, kompresor AC bekerja cepat sehingga sistem pendingin pada mobil bisa bekerja lebih efektif. Bagi pengguna mobil ada baiknya jika mematikan dan menyalakan AC itu ketika kendaraan dalam posisi diam atau akan segera melakukan perjalanan. Tapi jika kondisinya memang harus menyalakan atau mematikan ketika berjalan maka wajib dilakukan penurunan kecepatan.
Suhu panas dalam kabin mobil dapat memperlambat reaksi pengemudi ketika berkendara. Disebutkan pabrikan mobil asal Spanyol Seat yang dikutip dari The Sun, Selasa (24/6/2019), jika kabin di dalam mobil memanas hingga 35 derajat Celcius, reaksi pengendara bisa berkurang 20 persen dibandingkan kabin bersuhu 25 derajat Celcius.
"Ini bukan masalah temperaturnya, tapi masalah aliran udara di dalam mobil. Kisi-kisi sebaiknya diarahkan ke atas bukan langsung ke wajah si pengendara. Dengan begitu udara dingin mengalir ke semua bagian interior dan bisa dirasakan semua penumpang di dalam," ujar Engineer di Seat Technical Centre Angel Suarez.
Kesalahan pertama yang paling sering dilakukan pengendara ketika menyalakan AC adalah langsung menyetelnya ke suhu paling dingin sesaat setelah masuk ke dalam mobil. Padahal cara demikian justru hanya membuat udara panas yang tersirkulasi dalam mobil.
Cara agar mobil cepat dingin adalah membuka pintu dan kaca terlebih dahulu sekitar satu menit menunggu semua sistem mobil tersambung. Setelah satu menit, tutup pintu dan nyalakan AC hingga ke suhu pengaturan paling dingin. Jika bagian interiornya sangat panas, lebih baik membuka jendela bagian belakang selama 10 sampai 20 detik. Ini memaksa agar udara panas yang berada di dalam kabin mobil bisa kelar. Jangan buka kaca bagian depan karena hanya akan memindahkan panas dari kabin ke dalam, membuat kabin mobil semakin panas.
Kemudian AC jangan langsung diarahkan pengendara itu sendiri. Seringkali kita melihat, usai menyetel AC kisi-kisinya langsung diarahkan ke pengendara agar cepat dingin. Cara itu juga membuat suhu dalam kabin tambah panas.
Apabila mau mengarahkan kisi-kisi AC bisa ke bagian atap agar udara dingin lebih merata tersebar ke seluruh kabin. Kalau mobil sudah memiliki pengaturan AC secara otomatis fitur itu bisa dimanfaatkan. Dengan sistem Auto, kabin akan tetap terasa dingin dan sirkulasi udara dari luar masih terus berlangsung sehingga kaca tidak berembun.
Mengatur AC pada temperatur yang tidak terlalu dingin dan menyesuaikan anginnya membuat AC lebih efisien dan juga hemat BBM tentunya. Jika temperatur AC diatur pada posisi tinggi itu memaksa mesin untuk bekerja lebih keras lagi sehingga BBM lebih boros.
Apabila di bagian belakang mobil terdapat penumpang, matikan tombol resirkulasi. Sistem ini mengambil udara dari bagian depan kabin dan kembali ke sistem itu. Jadi, walaupun seluruh penumpang dalam mobil mersa dingin, udara di bagian belakang tak keluar dan tetap panas.
Jangan lupa untuk mengecek filter cabin guna memastikannya memang bersih. Filter udara yang kotor pastinya tak bisa bekerja maksimal dalam mengalirkan udara. Cek secara rutin kondisi AC mobil agar bisa bekerja secara optimal
Selamat Mencoba dan Enjoyyy!!!
Comments
Post a Comment